This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selamat Datang Semoga Bermanfaat, Pengelola Web Akan Sangat Senang Bila Anda Berkenan Meninggalkan Jejak Berupa Koment Atas Postingan Kami

Jumat, 29 April 2011

Semangat Membuat Apapun Menjadi Mungkin

Ada sebuah keluarga yang terdiri dari seorang ayah, ibu, dan 2 orang anaknya bernama budi dan ayu. Menjelang liburan sekolah, sang ayah mengajak keluarganya untuk bertamasya dengan perjalanan laut. Si ayah berkata "Mam,budi,ayu, bagaimana liburan sekolah ini, kita pergi tamasya di perjalanan laut?". Karena mendengar ajakan dari si ayah, anggota keluarga itu bersuka cita dan dengan semangat mereka menjawab "Perjalanan laut?? Wah asiikkkkk!!". Wajah-wajah kegembiraan mulai tampak dari raut wajah keluarga tersebut. Sinar-sinar kegembiraan menyinari hati dan pikiran mereka.

Libur sekolah sudah mulai tiba, sang ayah telah memesan tiket perjalan tour dari sebuah agen perjalanan. Dan akhirnya mereka pun dijemput oleh pihak tour travelnya, dan mereka pun menuju pelabuhan untuk memulai perjalanan tamasyanya. Diperjalanan mereka sangat bersuka cita. Tidak ada raut muka bermasam selama perjalanan itu. Semua bernyanyi dan tertawa dengan perasaan lega. Sang ayah merasa gembira karena pekerjaan selama ini, dan juga gembira karena bisa bertamasya dengan keluarganya. Begitu pula sang Ibu dan anak-anaknya yang juga senang bisa bertamasya dengan keluarga. Setelah sampai di pelabuhan, mereka pun masuk ke dalam kapal pesiar itu dan siap untuk bertamasya.

Kapal pesiar pun sudah mulai beranjak dari pelabuhan menuju perairan luas. Kapal itu berjalan menghalau deburan ombak kecil dan melewati hembusan angin dingin laut tersebut. Setelah sampai di pertengahan laut tersebut, tiba-tiba cuaca mulai berubah menjadi tidak bersahabat. Angin berhembus dengan kencang dan deburan ombak pun berlomba-lomba menuju kapal tersebut. Karena kapal tersebut tidak kuat menahan tekanan tersebut, akhirnya kapal itu menjadi karam di tengah laut. Keluarga itu menjadi panik karena kejadian tersebut terjadi secara tiba-tiba. Sang ayah memberi aba-aba kepada anggota keluarganya itu untuk saling berpegangan tangan. Anggota keluarga pun saling berpegangan tangan. Dan tanpa disangka, kapal itu semakin lama semakin tenggelam.

Kejadian itu membuat orang merasa bahwa tidak akan selamat. Tetapi sang Ayah dengan penuh semangat dan rasa sayang terhadap keluarganya, berusaha sekuat tenaga untuk menolong anggota keluarganya. Ibu dan 2 anak itu sudah mulai masuk ke air, dan si ayah pun dengan sekuat tenaga berenag ke arah si ibu dan kedua anaknya itu. Dengan susah payah si ayah menolong mereka. Padahal si ayah sendiri kaki dan tangannya sudah tergores pecahan kapal dan mengeluarkan darah yang cukup banyak. Tetapi ayah selalu berusaha dan berusaha untuk menahan sakit demi keluarganya. Si ayah berpikiran untuk rela mati demi keluarganya. Akhirnya mereka pun selamat karena ada patroli laut. Dan mereka pun di bawa ke daratan dan menuju rumah sakit.

Dari cerita diatas dapat kita ambil maknanya bahwa pengorbanan sangat diperlukan dalam hidup. Tentu pengorbanan itu didukung dengan semangat yang kuat dan tentu saja dengan cinta kasih. Seperti halnya orang yang tadinya kaya raya. Hal ini digambarkan dari cerita di awal perjalanan tamasya keluarga tersebut. Mereka bersuka cita dengan kekayaannya itu. Tapi di perjalanan kehidupan ini, halangan pasti datang terjadi. Orang bisa kehilangan hartanya. Tetapi, kalau dengan kehilangan harta tersebut dan kita tetap semangat denga kita juga kaya mental, maka hal tersebut dapat bangkit lagi. Seperti keluarga yang hampir mati tenggelam tersebut.

Copas from >> http://www.andriewongso.com/artikel/artikel_anda/61/Semangat_Membuat_Apapun_Menjadi_Mungkin/

Rahasia Sikap Mental Pengusaha


Banyak orang yang mencoba untuk berwiraswasta, tak semuanya berhasil. Pendiri Grup Saratoga dan Recapital Sandiaga Uno menceritakan rahasia suksesnya.

Pengusaha muda yang juga orang terkaya nomor 27 di Indonesia ini menekankan bahwa sikap mental adalah modal utama bagi calon pengusaha. Sikap mental ini harus dimiliki pengusaha dan calon pengusaha yang ingin berhasil.

Pertama, seorang wirausahawan harus punya pola pikir seperti pengusaha. "Mereka harus punya paradigma yang positif dan optimis," kata Sandiaga saat ditemui Yahoo! di kantornya, 26 April lalu.

Sandiaga sendiri mulai berwiraswasta setelah dipecat dari perusahaan tempatnya bekerja pada 1997. Untuk memulai usaha, modal bukan hal yang dinilai penting oleh Sandiaga. Tabu baginya untuk berkata "saya mau mulai berusaha tapi tak ada modal".

"Kuncinya adalah kemauan. Begitu kemauan ada, harus ada keberanian," kata dia. Keberanian tersebut akan menjadi modal yang paling utama dengan dukungan ide, rencana mencapai kesuksesan, kemampuan berjejaring dan kepercayaan dari kolega bisnis.

Dengan rangkuman bisnis yang solid tersebut, Sandiaga percaya, bukan pengusaha yang akan mencari modal melainkan modal yang akan menghampiri. Saat mengawali usahanya, Sandiaga mengakui bahwa menjalin usaha memang sangat sulit. Pernah selama enam bulan dia tak mendapatkan satu klien pun. "Sulit sekali mendapatkan kepercayaan dari investor," kata dia.

Seorang pengusaha juga harus mengubah paradigmanya, bukan lagi sebagai karyawan yang menggantungkan hidupnya dari gaji bulanan. Kondisi terjamin itu membuat karyawan tak suka mengambil risiko. Padahal, seorang pengusaha harus berani mengambil risiko.

"Pengusaha jatuh bangun karena bisnis memang penuh risiko," kata dia. Sandiaga menekankan bahwa kesuksesan tak pernah instan. Kesuksesan hanya dapat dicapai dengan kerja keras dan pantang menyerah.

‘Ntah Mau Nulis Apa

Pocoyo, ayo terapkan syaria'ah dan khilafah

Bentar lagi maghrib, mo ngapaian? Ya Allah ternyata hari ini udah hari Jum'at lagi... time pass so fast... Kayanya seharian ini ngga ada istirahat (hampir tiap hari kallleeee). Alhamdulillah Allah memberikan waktu dzuhur dan ashar di siang hari agar kita mendirikan shalat, wajah, tangan, kaki dan bagian yang lain kita terbasahi oleh air wudhu, pikiran tenaga kita tenang dan tenaga kembali Be 100 % (kaya iklan produk minuman ya)… mungkin itulah salah satu hikmah shalat dan wudlu selalu didampingkan dalam pengerjaannya. Yang pasti semua itu guna mengingatkan kita akan hakikat kita sebagai manusia, tak lain adalah hanya seorang hamba. Inna sholaatii wanusuukii wamahyaaya wamamaatii lillaahi rabbil ‘lamaiin.

Nunggu maghrib, terpikirkan untuk kirim SMS bahasa Arab seperti biasa pada rekan-rekan yang insya Allah semangat belajar Bahasa Al-Qur’an, namun lagi males ketemu ama HP… maunya sih pengen nerusin beberapa pokok pembahasan yang kemaren sempet terputus, ayyatu dan ayyu, yang kemaren lumayan bikin mereka bingung,,, maunya sih nambahin contoh penggunaan ayyu>>> ayyu fashlin yaa akhi / ukhti?. Yah,,, males ketemu ama HandPhone… Ma’af ya teman-teman, insya Allah besok akan disempatkan…

Kerjaan berasa numpuk, semuanya numpuk. Overload. Besok mau ini, mau itu, mau gini mau gitu, mau ke sini mau kesitu. Apa bisa semua dikerjakan? Apa sempat terkerjakan?... tawakkaltu ‘alallah, insya Allah bisa… Semoga bisa sesuai dengan apa yang sudah dideadlinekan, amien…

Skala prioritas. Sepertinya semuanya masuk dalam skala prioritas, urusan pribadi ini masuk dalam kategori ibadah, ujung-ujungnyapun untuk Allah, urusan amanah pasti untuk dakwah, urusan permintaan tolong saudara, si anu, si itu, itu juga untuk dakwah, lagi-lagi urusan pribadi, itu masuk dalam birrul walidain, inget ridlollahu fii ridloll walidain washukhtullahu fii shukhtil walidain (ridlo Allah adalah ridlo kedua orang tua dan murka Allah adalah murka orang tua).

Kalo inget orang tua ‘n keluarga… Hhhmmmm… Nananananana sya lalalalalalalaaaaa… isytaqtu katsiiron usrotii… semoga bisa cepat ke Banjarmasin, sesuai dengan yang udah diagendakan kemaren yaaa… Amien… buat Emak, kayanya Emak pulang aja dulu ke rumah ya, biar ngga kelamaan di Balikpapan… ntar kalo ada kabar pasti langsung dikabarin… Doakan lancar aja,… Amien… Allahumma yassir walaa tu’assir wa tammim bil khoir…

‘Ntah mau nulis apa?... Lebih tepatnya sih 'ntah mau ngapain,,, sekedar ngisi waktu, melepas lelah, mau browsing, have no zeal, baca berita hampir muak, apalagi dengan content pemberitaan saat ini yang nyata-nyata semua media ingin memojokkan islam dengan radikalismenya… Ya Allah, hancurkanlah makar mereka untuk membumi hanguskan agama-MU, anugerahkanlah kepada para pejuang agama-MU kemenangan dengan segera, Ya Allah engkaulah sebaik-baik pembuat maker, luluh lantakkan makar musuh-musuh agama-MU… Ya Allah muliakanlah kami dengan tetap istiqomah dalam memperjuangkan agama-Mu,,,

Biasanya saat-saat seperti ini, membuat memori di otak kita bekerja semakin optimal, semua perkerjaan jadi teringatkan, ingat inilah ingat itulah, namun juga banyak yang ngga dihiraukan karena emang tenaga udah benar-benar habis. Jadi inget adek-adek angkatan di kampus. Kalian yang udah beberapa kali bikin tidur kakak terbangun karena kekhawatiran yang terlalu akan masadepan kalian, masih inget khan apa kata kakak saat awal kita ketemu, bahwa dengan kedatangan kalian dalam keluarga ini kakak memiliki dua perasaan yang datang secara bersamaan pada saat itu juga; Pertama, kalian telah membuat kakak senang dan bangga, karena Allah telah mengirimkan orang-orang pilihan untuk bergerak bersama untuk menyuarakan Islam… semoga kita semua tetap istiqomah dalam jalan ini… Amien… Kedua, kedatangan kalian telah membuat kakak sedih dan penuh kekhawatiran, karena setiap yang datang itu pasti akan pergi, banyak sekali pelajaran, lihat aja gimana keadaan kakak sekarang dari sebelas orang lebih yang dulu masuk organisasi dakwah ini, saat ini hanya tinggal seorang diri… Kakak takut dan khawatir jika nanti suatu saat kalian terhenti dari langkah suci ini, kakak takut dan khawatir jika nanti suatu saat kalian terpengaruh oleh orang-orang yang tidak suka dengan keistiqomahan kita sehingga kalian keluar dari barisan suci ini. Na’udzubillahi mindzalik.

Wahai dinda-dinda sekalian, tetap semangat yaa… Doakan kakak kalian bisa cepat menyelesaikan urusan ini secepat mungkin, sehingga bisa optimal lagi membina kalian… Amien… Salam pembebasan bertubi-tubi untuk kalian… Selamat berjuang, selamat menyongsong kemenangan Islam… Allahu Akbar… Kalian harus lebih cerdas dan cermat dalam menghadapi perpolitikan di kampus… berhati-hatilah menghadapi orang-orang yang suka menghisab darah manusia, berhati-hatilah menyikapi orang-orang yang berwajah dua… Perhatikan gerak mereka, berusahalah untuk dinamis dalam gerak, jangan kaku, latih kreativitas kalian, jika kalian tetap kaku dalam gerak, maka kita akan tergilas, mereka akan gampang dalam mengkambinghitamkan kita, dan merekapun akan menertawakan kita…

Memang kita semua masih harus banyak-bbanyak belajar, belajar menganai banyak hal, belajar mengenai apapun,,, karena jadi seorang muslim itu harus pintar dan yang pasti harus cerdas kaya yang nulis ini khan??? Heeee… (diharap tidak naik darah bila mendengar kenarsisan dari penulis, ini semua hanya untuk menghibur diri, bukan untuk hal komersil namun hanya dalam rangka mensyukuri karunia Allah semata, yah meskipun semua itu fakta bahwa sang penulis emang sosok yang cerdas) hhhheeeee…. Tuiiiiiiiiiiinnnngggggggggggg… Alhamdulillah sirine shalat maghrib udah bunyi,,, ntar tulisannya bakalan dilanjutin deh,,, insya Allah kalo ada mood…

Tulisan ngga ilmiah, ntar diposting ba’da isya’ aja////

Wassalam…

Selasa, 26 April 2011

Jihad Bernama Penantian, Dialah Pejuang


Penantian akan menjadi episode wajib dalam hidup ini. Namun tak banyak yang berhasil dalm penantian namun tak banyak juga yang berhasil hingga mendapatkan asanya. Penantian, tak banyak orang yang berani untuk mengambil jalan ini, karena di dalamnya penuh dengan ketidakpastian. Bahkan saat anda membaca artikel ini anda telah hanyut dalam sebuah penantian panjang akan seperti apa akhir dari tulisan ini bukan?, atau Anda juga sedang menanti panggilan wawancara pekerjaan, atau bahkan Anda sedang menunggu wawancara proposal hidup Anda dan masih banyak lagi bentuk penantian-penantian yang mungkin akan Anda alami.

Namun hebatnya mungkin Anda adalah seorang penanti yang tak sepakat bahwa dalam hidup ini tidak bisa mendapatkan semua asa kita secara instant. yah, semua memang perlu proses, this is live, "Man Proposes, Allah Disposes", semua perlu perjuangan dan pengorbanan dan yang pasti perlu keteguhan hati. Karena bukan kehidupan bila seorang pejuang justru akan merasa nikmat dalam lantunan merdu penantian. Mereka memang menjadi orang yang tidak biasa. Jika kebanyakan orang resah hatinya ketika harus melalui suatu penantian namun akibat suatu kekuatan dahsyat yang dimiliki seorang pejuang penantian itu justru menjadi indah. karena dia yakin semua akan indah pada waktunya.

Penantian itu sendiri akan menjadi sesuatu yang indah karena sang penanti memiliki aura spirit yang berasal dari kobaran akidah dan keyakinan akan pertolongan Allah. Memang banyak hal-hal aneh yang bisa diwujudkan oleh seorang pejuang yang ideologis seorang perantau ideologis, penuh penantian dalam hidupnya. Salah satunya membuat penantian menjadi indah, karena ia sadar akan arti sebuah proses.

Coba tanyakan pada diri Anda, sudah berapa lama Anda menanti menjadi seorang yang kaya? Sudah berapa lama Anda menanti keluarga Anda bisa bersama mengecap manisnya dakwah bersama Anda? Sudah berapa lama Anda menanti kehancuran bangsa Israel yang kian tak beradab membantai saudara-saudra kita di Palestina? Dan sudah berapa lama Anda menanti diterapkannya syariat Islam menyeluruh dalam bingkai daulah khilafah islamiyah? jawaban kita pasti beragam. Ada yang puluhan tahun, ada yang baru hitungan bulan, bahkan mungkin ada yang baru beberapa hari lalu mengikrarkan diri sebagai pejuang agama Allah. intinya Anda telah menceburkan diri dalam sebuah penantian.

Sayangnya banyak diantara mereka yang jenuh menanti dan terjebak menjadi pejuang yang futur. Padahal Allah sendiri yang berjanji tidak akan menyia-yiakan penantian Anda. Namun begitu menjenuhkan memang suatu penantian, sampai-sampai janji Allah pun tak mampu membuat kita kokoh berdiri diatas sebuah kata yang disebut perjuangan dalam penantian. menanti apapun itu, yang pasti menanti hal yang sesuai dengan syariat bukan...

Sebenarnya Allah telah menurunkan para penanti-penanti sejati abad terdahulu untuk dijadikan referensi bagi penanti abad modern saat ini.

Rasulullah sendiri pun adalah sosok penanti yang tak kenal putus asa. Semenjak turunnya wahyu ditempat yang bernama gua hira, Rasulullah pun dengan sabar menanti tiap tetes pertolongan Allah. kadang tetesan pertolongan Allah itu langsung datang saat Rasulullah membutuhkannya. Kadang pula Allah menundanya, untuk menguji kekuatan penantian Rasul dan para sahabatnya.


Muhammad Al-Fatih pun adalah sang penanti sejati. Berlaga di medan jihad selama 54 hari bukanlah waktu yang sebentar untuk sebuah penantian. Namun di ujung penantian Muhammad Al-Fatih Allah menyempurnakan penantiannya dengan takluknya kota Konstantinopel.

Bukan Cuma insan suci yang larut dalam penantian, Mustafa Kemal Attaturk la'natullah konon menurut cerita menuggu dengan penantian yang juga bukan penantian singkat. Ia pun menanti tidak seorang diri. Sekitar 3 abad penantian dan tumbangnya beberapa generasi kufar baru kekhilafahan itu mampu diluluhlantakkan.

Banyak sekali kisah-kisah yang menceritakan sebuah perjuangan dalam penantian yang mana semua itu bisa dijadikan sebagai sumbber inspirasi kita atau kita jadikan tokoh didalamnya sebagai teladan. catatannya adalah pilihlah tokoh terbaik yang layak untuk ditokohkan dan diidolakan, yang pasti bukan artis bukan pula presiden yang ada dijaman ini. who is he? carilah tokoh-tokoh Islam seperti pejuang diatas...

Nah, untuk Anda yang sekarang sementara berada dalam penantian, menantikan kembalinya kemuliaan Islam dibawah liuk panji ar-rayah dan al-liwa, menantikan apapun itu jangan pernah lelah dalam penantian itu. Episode “menanti” merupakan keniscayaan dalam prosa kehidupan ini.

How long we have to wait?? that's not our matter
. Karena hanya Allah lah yang tahu lama penantian ini. Yang harus kita lakukan adalah memberikan yang terbaik selama penantian ini bergulir. Berjuang dan terus berjuang isi penantian kita dengan karya-karya terbaik. Hingga insya Allah di nanti dengan bangga kita merasakan hasil dari perjuangan ini. yah... Penantian itu adalah jihad, penanti itu adalah pejuang.

Bagi Anda yang dari tadi nunggu sampai kapan tulisan ini usai, inilah saatnya, karen jam sudah menunjukkan jam 11.12 wita n' i have to go to campus,,, las but not least, I just wanna say, do your best! :)

Kisah Dua Tukang Sol

Mang Udin, begitulah dia dipanggil, seorang penjual jasa perbaikan sepatu yang sering disebut tukang sol. Pagi buta sudah melangkahkan kakinya meninggalkan anak dan istrinya yang berharap, nanti sore hari mang Udin membawa uang untuk membeli nasi dan sedikit lauk pauk. Mang Udin terus menyusuri jalan sambil berteriak menawarkan jasanya. Sampai tengah hari, baru satu orang yang menggunakan jasanya. Itu pun hanya perbaikan kecil.

Perut mulai keroncongan. Hanya air teh bekal dari rumah yang mengganjal perutnya. Mau beli makan, uangnya tidak cukup. Hanya berharap dapat order besar sehingga bisa membawa uang ke rumah. Perutnya sendiri tidak dia hiraukan.

Di tengah keputusasaan, dia berjumpa dengan seorang tukan sol lainnya. Wajahnya cukup berseri. “Pasti, si Abang ini sudah dapat uang banyak nich.” pikir mang Udin. Mereka berpapasan dan saling menyapa. Akhirnya berhenti untuk bercakap-cakap.

“Bagaimana dengan hasil hari ini bang? Sepertinya laris nich?” kata mang Udin memulai percakapan.

“Alhamdulillah. Ada beberapa orang memperbaiki sepatu.” kata tukang sol yang kemudian diketahui namanya Bang Soleh.

“Saya baru satu bang, itu pun cuma benerin jahitan.” kata mang Udin memelas.

“Alhamdulillah, itu harus disyukuri.”

“Mau disyukuri gimana, nggak cukup buat beli beras juga.” kata mang Udin sedikit kesal.

“Justru dengan bersyukur, nikmat kita akan ditambah.” kata bang Soleh sambil tetap tersenyum.

“Emang begitu bang?” tanya mang Udin, yang sebenarnya dia sudah tahu harus banyak bersyukur.

“Insya Allah. Mari kita ke Masjid dulu, sebentar lagi adzan dzuhur.” kata bang Soleh sambil mengangkat pikulannya.

Mang udin sedikit kikuk, karena dia tidak pernah “mampir” ke tempat shalat.

“Ayolah, kita mohon kepada Allah supaya kita diberi rezeki yang barakah.”

Akhirnya, mang Udin mengikuti bang Soleh menuju sebuah masjid terdekat. Bang Soleh begitu hapal tata letak masjid, sepertinya sering ke masjid tersebut.

Setelah shalat, bang Soleh mengajak mang Udin ke warung nasi untuk makan siang. Tentu saja mang Udin bingung, sebab dia tidak punya uang. Bang Soleh mengerti,

“Ayolah, kita makan dulu. Saya yang traktir.”

Akhirnya mang Udin ikut makan di warung Tegal terdekat. Setelah makan, mang Udin berkata,

“Saya tidak enak nich. Nanti uang untuk dapur abang berkurang dipakai traktir saya.”

“Tenang saja, Allah akan menggantinya. Bahkan lebih besar dan barakah.” kata bang Soleh tetap tersenyum.

“Abang yakin?”

“Insya Allah.” jawab bang soleh meyakinkan.

“Kalau begitu, saya mau shalat lagi, bersyukur, dan mau memberi kepada orang lain.” kata mang Udin penuh harap.

“Insya Allah. Allah akan menolong kita.” Kata bang Soleh sambil bersalaman dan mengucapkan salam untuk berpisah.

Keesokan harinya, mereka bertemu di tempat yang sama. Bang Soleh mendahului menyapa.

“Apa kabar mang Udin?”

“Alhamdulillah, baik. Oh ya, saya sudah mengikuti saran Abang, tapi mengapa koq penghasilan saya malah turun? Hari ini, satu pun pekerjaan belum saya dapat.” kata mang Udin setengah menyalahkan.

Bang Soleh hanya tersenyum. Kemudian berkata,

“Masih ada hal yang perlu mang Udin lakukan untuk mendapat rezeki barakah.”

“Oh ya, apa itu?” tanya mang Udin penasaran.

“Tawakal, ikhlas, dan sabar.” kata bang Soleh sambil kemudian mengajak ke Masjid dan mentraktir makan siang lagi.

Keesokan harinya, mereka bertemu lagi, tetapi di tempat yang berbeda. Mang Udin yang berhari-hari ini sepi order berkata setengah menyalahkan lagi,

“Wah, saya makin parah. Kemarin nggak dapat order, sekarang juga belum. Apa saran abang tidak cocok untuk saya?”

“Bukan tidak, cocok. Mungkin keyakinan mang Udin belum kuat atas pertolongan Allah. Coba renungkan, sejauh mana mang Udin yakin bahwa Allah akan menolong kita?” jelas bang Soleh sambil tetap tersenyum.

Mang Udin cukup tersentak mendengar penjelasan tersebut. Dia mengakui bahwa hatinya sedikit ragu. Dia “hanya” coba-coba menjalankan apa yang dikatakan oleh bang Soleh.

“Bagaimana supaya yakin bang?” kata mang Udin sedikit pelan hampir terdengar.

Rupanya, bang Soleh sudah menebak, kemana arah pembicaraan.

“Saya mau bertanya, apakah kita janjian untuk bertemu hari ini, disini?” tanya bang Soleh.

“Tidak.”

“Tapi kenyataanya kita bertemu, bahkan 3 hari berturut. Mang Udin dapat rezeki bisa makan bersama saya. Jika bukan Allah yang mengatur, siapa lagi?” lanjut bang Soleh. Mang Udin terlihat berpikir dalam. Bang Soleh melanjutkan, “Mungkin, sudah banyak petunjuk dari Allah, hanya saja kita jarang atau kurang memperhatikan petunjuk tersebut. Kita tidak menyangka Allah akan menolong kita, karena kita sebenarnya tidak berharap. Kita tidak berharap, karena kita tidak yakin.”

Mang Udin manggut-manggut. Sepertinya mulai paham. Kemudian mulai tersenyum.

“OK dech, saya paham. Selama ini saya akui saya memang ragu. Sekarang saya yakin. Allah sebenarnya sudah membimbing saya, saya sendiri yang tidak melihat dan tidak mensyukurinya. Terima kasih abang.” kata mang Udin, matanya terlihat berkaca-kaca.

“Berterima kasihlah kepada Allah. Sebentar lagi dzuhur, kita ke Masjid yuk. Kita mohon ampun dan bersyukur kepada Allah.”

Mereka pun mengangkat pikulan dan mulai berjalan menuju masjid terdekat sambil diiringi rasa optimist bahwa hidup akan lebih baik.

copas from

Minggu, 24 April 2011

Peradaban Emas Khilafah



Sepanjang sejarah Khilafah tidak semuanya lurus. Khalifah adalah manusia yang juga bisa menyimpang dari Islam. Namun, penyimpangan perilaku khalifah dari hukum syariah bukan karena kesalahan sistem Khilafahnya. Karena itu, kalau ada khalifah yang terbunuh, yang salah bukanlah sistem Khilafahnya, tetapi tindakan pembunuhan itulah yang menyimpang dari hukum syariah. Karena itu, menyerang sistem Khilafah berdasarkan praktiknya yang menyimpang dari syariah Islam tentu adalah kesalahan fatal.

Dalam sejarah sistem demokrasi Amerika Serikat, empat presidennya (Abraham Lincoln, James Abram Garfield, William McKinley, dan John F Kennedy) semuanya tewas terbunuh. Sejarah demokrasi AS juga mengalami perang saudara antara pihak Utara (Union) dengan Selatan (konfederasi). Lebih dari 500 ribu orang terbunuh dalam perang ini. Meskipun demikian, pengusung demokrasi tidak pernah menyalahkan sistem demokrasi karena adanya pembunuhan terhadap presidennya atau perang saudara tersebut.

Karena Khalifah bisa menyimpang, di dalam Islam mengoreksi Khalifah bukan hanya hak, tetapi juga kewajiban. Hal ini karena Khalifah bukanlah sumber kedaulatan hukum seperti dalam sistem monarki. Khalifah adalah manusia biasa yang mungkin saja keliru. Dalam hadisnya Rasulullah saw. menyebut aktivitas mengoreksi penguasa lalim sebagai afdhal al-jihad (jihad paling utama) dan siapa pun yang meninggal karena mengoreksi pemimpin zalim sebagai sayyid asy-syuhada’.

Sekali lagi, kita harus membedakan sistem Khilafah dengan pelaksanannya dalam sejarah. Adanya penyimpangan dalam pelaksanaan sistem Khilafah tidaklah menggugurkan kewajiban menegakkan Khilafah. Sama seperti adanya orang yang keliru melaksanakan shalat bukan berarti menggugurkan kewajiban shalat. Kewajiban menegakkan Khilafah dan mengangkat kholifah tetaplah wajib adalah berdasarkan al-Quran, as-Sunnah dan Ijmak Sahabat.

Namun, dari sejarah kita bisa mengambil pelajaran bahwa setiap pelanggaran atau penyimpangan dari hukum syariah, meskipun di era Khilafah, akan membawa masalah. Apalagi kalau kita tidak melaksanakannya sama sekali seperti sekarang ini. Kita menegaskan pula, Khilafah yang akan kita tegakkan adalah Khilafah yang berdasarkan manhaj Kenabian (‘ala minhaj an-Nubuwwah), bukan yang menyimpang. Kita tentu saja bertekad, tidak mengulangi penyimpangan-penyimpangan yang pernah dilakukan oleh Khalifah dalam sejarah Kekhilafahan masa lalu.

Mengangkat sebagian sejarah Khilafah yang gelap, tetapi menutup-nutupi sejarah panjang kejayaan Khilafah adalah cara pandang yang tidak obyektif dan juga ahistoris. Apalagi menyatakan sistem Khilafah membelenggu pemikiran umat tanpa disertai bukti-bukti. Bukankah justru dalam sistem Khilafah banyak bermunculan para ulama dan cendekiawan Muslim terkemuka dengan karyanya yang gemilang—seperti para Imam Madzhab terkemuka, al-Khawarizmi, Ibnu Sina, dan banyak lagi lainnya?

Imam Syafii, misalnya, menurut al-Marwazi, karyanya mencapai 113 kitab tentang tafsir, fikih, adab dan lain-lain. Yaqut al-Hamawi mengatakan jumlahnya mencapai 174 kitab yang judul-judulnya disebutkan oleh Ibnu an-Nadim dalam Al-Fahrasat. Yang paling terkenal di antara kitab-kitabnya adalah Al-Umm, yang terdiri dari 4 jilid berisi 128 masalah dan Ar-Risalah al-Jadidah.

Adapun Imam Ahmad bin Hanbal menyusun kitabnya yang terkenal, Al-Musnad. Beliau juga menyusun kitab tentang tafsir, an-nasikh wa al-mansukh, tarikh, dll. Imam Ahmad juga menyusun kitab Al-Manasik ash-Shagir dan al-Kabir, kitab Ash-Shalah, kitab As-Sunnah, kitab Al-Wara‘ wa al-Iman, kitab al-‘Ilal wa ar-Rijal, kitab Al-Asyribah, satu juz tentang Ushul as-Sittah, Fadha’il ash-Shahabah, dll.

Cendekiawan Muslim lainnya di era Khilafah bukan hanya fakih di bidang agama, tetapi juga menghasilkan kaya ilmu sains yang diakui dunia. Karya mereka diakui memberikan sumbangan pada era renaisaince Eropa. Menurut Sir Thomas Arnold, tanpa peran Arab (Muslim)—tentu di era Kekhilafahan Islam, ed.—peradaban modern Eropa bisa jadi tidak bangkit sama sekali. “It is highly probable that, but for the Arabs (Muslims), modern European civilization would never have arisen at all.” (Sir Thomas Arnold and Alfred Guillaume, The Legacy of Islam, 1997).

Di bidang kedokteran terdapat Ibnu Sina. Dalam Encylopedia Britannica ditulis tentang karya Ibnu Sina ini: The Canon of Medicine (Al-Qanun fi ath-Thibb) adalah buku yang paling terkenal dalam sejarah kedokteran baik di Timur dan Barat. Buku ini digunakan Sekolah Medis di Timur dan Barat selama 500 tahun. Menurut Toby E Huff, The Canon of Medicine adalah buku pertama yang mengurai obat-obatan berdasarkan pengujian, uji coba obat eksperimental klinis, uji coba terkontrol secara acak, tes efikasi, analisis faktor risiko, dan gagasan tentang sindrom dalam diagnosis penyakit tertentu (Huff, Toby, The Rise of Early Modern Science: Islam, China, and the West, Cambridge University Press, 2003).

Di bidang fisika terdapat Al-Kindi (abad IX M). Karya pakar fisika ini tentang fenomena optik diterjemahkan ke Bahasa Latin yang memberikan pengaruh besar Roger Bacon. Pakar fisika yang lain adalah Ibnu Haytam (965-1039 M). Di Barat dikenal dengan Alhazen. Ia adalah pakar di bidang optik dan pencahayaan. Sebanyak 200 judul buku tentang optic dan pencahayaan dinisbatkan kepada beliau. Teorinya lebih dulu 5 abad sebelum teori yang sama dikeluarkan Torricelli. George Sarton (1927) dalam bukunya, Introduction To The History of Science, Volume I: From Homer To Omar Khayyam, memberi gelar Ibnu Haytam dengan Fisikawan Terbesar Abad Pertengahan.

Selain itu, perpustakaan zaman Kehilafah amatlah mengagumkan. Perpustakaan Khalifah al-Hakim di Kairo, misalnya, menyediakan 1,6 juta volume buku. Mengenai hal ini, Bloom and Blair menyatakan, “Rata-rata tingkat kemampuan literasi (kemampuan melek huruf, membaca, dan menulis) Dunia Islam di abad pertengahan lebih tinggi daripada Byzantium dan Eropa. Karya tulis ditemukan di setiap tempat dalam peradaban ini.” (Islam: A Thousand Years of Faith and Power).

Keemasan Khilafah ditulis secara jujur oleh sejarahwan dunia seperti Will Durant dalam Story of Civilization. “Para khalifah telah memberikan keamanan kepada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya dan meratakan kesejahteraan selama berabad-abad dalam luasan wilayah yang belum pernah tercatatkan lagi fenomena seperti itu setelah masa mereka.”

Pertanyaannya, bagaimana mungkin karya-karya cemerlang ini lahir dari sistem Khilafah yang dituduhkan jumud atau terbelakang? Namun yang paling penting, kewajiban menegakkan Khilafah bukan didasarkan pada kemaslahatan yang bisa kita raih itu. Kewajiban menegakkan Khilafah adalah kewajiban syariah yang berdasarkan akidah Islam. Kewajiban Khilafah merupakan perkara ma’lum[un] min ad-din bi asdh-dharurah. Demikianlah sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim, “Mereka (para imam mazhab) telah bersepakat mengenai kewajiban mengangkat khalifah (menegakkan Khilafah).” [Farid Wadjdi]


http://hizbut-tahrir.or.id/2011/04/09/peradaban-emas-khilafah/

Justin Bieber, Berhala Baru Remaja Miskin Iman



Baru aja kemaren lusa Justin Beiber melangsungkan "This is My World Tour" di Indonesia setelah sebelumnya melangsungkan konser tour dunianya di beberapa negara,luar biasa sosok yang dikenal melalui media you tube tersebut sangat menyedot animo puluhan ribu ABG di seantero dunia. Sebut saja konser di Sentul International Convention Center (SICC), Indonesia dengan harga tiket festival dijual diatas Rp 1 juta dan beberapa tingkatan lainnya dapat mencapai 10.500 yang gterbagi pada tribun I dan II dimana penonton terdiri dari ABG hingga Ibu-ibu dan bapak-bapak. Pasti bisa dibayangkan betapa macetnya jalanan menuju SICC, apalagi kala itu memang sedang libur panjang...

Sangat fenomenal, dengan harga tiket yang tidak murah, penjualan tiket bisa lebih dari 10.500 penonton. sebenarnya saya pengen lanjutin nulisnya, tapi karena udah ada tulisan terdahulu yang searah, maka saya coba copass aja dari (http://www.voa-islam.com/teenage/smart-teen/2011/03/14/13737/justin-bieber-berhala-baru-remaja-kurang-iman/). Namun dari judul awal artikel ini ditulis "Justin Bieber, Berhala Baru Remaja Kurang Iman" Saya rubah menjadi "Justin Bieber, Berhala Baru Remaja Miskin Iman". Yah iman, dimana iman sangat diperlukan oleh seorang muslim dan itu menjadi tanggung jawab semua orang tua, namu di kejadian ini malah para orang tua memfasilitasi anaknya untuk hal yang sangat tidak penting, mungkin para orang tua sekarang sudah tidak menganggap iman itu penting kali yaaa??? check my article about iman... semoga bermanfaat...

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Bulan April, Justin Bieber katanya mau konser di Indonesia. Gimana reaksi kamu sebagai remaja mendengar berita ini? Heboh, jingkrak-jingkrak kegirangan kayak orang kesurupan, nangis terharu, bersikap lebay atau malah biasa aja alias gak terpengaruh?

Beragam reaksi remaja mendengar kabar si Justin mau datang. Reaksi ini terjadi adalah efek dari pemahaman remaja akan sesuatu dalam hal ini adalah memahami siapa si Justin ini sebenarnya. Bila yang ada di benaknya sosok cowok ganteng yang lincah dan bersuara seksi, maka secara otomatis kamu sebagai remaja cewek akan berteriak histeris kegirangan. Beda lagi bila yang ada dalam pemahaman kamu tentang cowok yang satu ini adalah sosok remaja belasan tahun yang menjadi korban industry music di era kapitalis, maka yang muncul adalah sikap kasihan. Ya…anak seusia itu sudah dieksploitasi demi gemuknya kantong para pemodal dan menjadi berhala baru di era yang katanya modern ini.

Fenomena Justin Beiber bisa menjadi berhala di dunia ini. Berhala? Bukankah si Justin tidak disembah? Berhala bukan untuk disembah saja tapi juga termasuk ke dalam kategori untuk diikuti, diidolakan hingga ditangisi secara histeris sebagaimana para fans itu ke idolanya. Padahal, si Justin kenal juga enggak dengan kamu dan para remaja lain. Trus ngapain juga pake acara teriak-teriak histeris bahkan sampai ada yang menangis dan pingsan? Biasanya ini adalah reaksi yang muncul bila para remaja merasa ‘excited’ yang berlebihan. Bahkan banyak juga remaja cewek yang kepingin banget bisa dapat kesempatan untuk mencium atau dicium oleh si Beiber ini. Yucks!

....Sobat muda muslim, nyadar donk! Untuk apa kamu melakukan kehisterisan semacam itu hanya untuk cowok non muslim bernama Justin Bieber?...

Sobat muda muslim, nyadar donk! Setiap perbuatan itu selalu ada pertanggungjawabannya kelak di akhirat. Apa jawaban yang bakal kamu sodorkan bila ada pertanyaan, untuk apa kamu melakukan kehisterisan semacam itu hanya untuk cowok non muslim bernama Justin Bieber? Nggak usah nunggu ditanya di akhirat, sekarang aja coba kamu jawab dan renungkan pertanyaan tersebut di atas. Kenal juga enggak, dapat kemanfaatan darinya apalagi. Yang ada malah kamu sering lalai melaksanakan kewajiban karena keasyikan mendengarkan si Beiber nyanyi plus jejingkrakkan.

Rencana konser si Beiber di Indonesia membuat banyak remaja seusia kamu pada berebut membeli tiket yang harganya tak bisa dibilang murah. Buat sodaqoh pelit tapi tak sayang menghamburkan uang untuk beli tiket si Beiber. Aneh! 10 ribu tiket seharga 500 ribu hingga satu juta terjual langsung ludes dalam beberapa hari saja. Calon penonton yang ngantri pun berjubel jauh hari demi mendapatkan selembar tiket untuk nonton si Justin.

Coba bandingkan dengan acara lain semisal bedah buku, seminar, atau training keislaman, para remaja pada ogah datang. Boro-boro mau bayar mahal, udah gratis saja masih tetap jarang yang mau datang. Memang sih, yang namanya surge itu lapang. Sebaliknya, yang namanya neraka itu berjubel penuh penghuninya. Hampir mirip dengan fenomena acara keislaman versus maksiat. Tergantung kamu sendiri wahai remaja, untuk pintar-pintar memilih tujuan mana yang akan kamu tuju.

Remaja cerdas so pasti pilih acara yang berkualitas demi meningkatkan iman dan takwa, bukan sebaliknya. Jadi, udah deh gak usah ikut-ikutan demam si Beiber. Dia gak bisa menyelamatkan kamu dari panasnya siksa neraka kok. Rugi berat deh! [ria fariana/voa-islam.com]

610 Balita di Sukabumi Alami Gizi Buruk



Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mencatat sekitar 610 balita yang ada di wilayahnya dikategorikan mengalami gizi buruk.

“Dari data kami dari sekitar 71 ribu lebih balita di kabupaten, sekitar 0,87 persen atau 610 balita mengalami gizi buruk,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Adrialti Minggu (24/4).

Selain balita gizi buruk, sekitar 10 persen balita di kabupaten menurut Adrialti mengalami gizi kurang. “Mereka kabanyakan ditemukan di daerah selatan Kabupaten Sukabumi,” tambahnya.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pihaknya memberikan program pemberian makanan tambahan (PMT) kepada balita yang mengalami gizi buruk dan gizi kurang, selain itu pola hidup sehat pun sudah disosialisasikan untuk mengatasi permasalahan gizi buruk.

“Kami terus berupaya untuk mengatasi permasalahan tersebut,” tutur Adrialti.

Sementara itu, Kasie Gizi Dinkes Kabupaten Sukabumi, Dani Sujata, mengungkapkan, dari 610 balita yang mengalami gizi buruk 20 persennya dalam kondisi memprihatinkan. “Sekitar 20 persen balita yang mengalami gizi buruk mereka juga terserang penyakit Tuberculosis (TBC) dan penyakit lainnya,” ungkap Dani.

Ia mengatakan, agar jumlah balita penyandang gizi buruk di kabupaten berkurang pihaknya secara insentif memberikan bantuan medis dan PMT. Namun, kondisi ini terkendala oleh perilaku orang tua yang kurang memberikan asupan gizi kepada balitanya dengan alasan kemiskinan.

“Kami pun sudah menugaskan pengawas dari dinkes untuk terus memantau perkembangan balita yang mengalami gizi buruk dan mudah-mudahan dengan cara seperti ini jumlah balita yang mengalami gizi buruk berkurang,” harapnya. (mediaindonesia.com, 24/4/2011)

Sabtu, 23 April 2011

Mewacanakan Nikah pada Orangtua



Assalamu'alaikum,,,

Kali ini saya mendapatkan potingan dari salah satu web yakni "http://www.islamedia.web.id/2011/01/mewacanakan-nikah-pada-orangtua.html". Untuk yang satu ini insya Allah akan memberi manfaat bagi semuanya. Ilmunya banyak dan sayang jika tidak dishare... Semoga bermanfaat...

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang menyatukan hati-hati kita. Semoga forum ahad pagi ini bisa lebih mengikat ukhuwah diantara kita. Sebagaimana sering dalam membuka sebuah majelis, saya menyampaikan beberapa harapan :

Di awal majelis ini mari kita berniat Agar iman kita meningkat Ilmu yang berguna di dapat Ukhuwah kita semakin erat Serta amal semakin semangat

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah pada Nabi kita Muhammad SAW, keluarga dan sahabat, serta seluruh kaum muslimin yang istiqomah menjalankan risalah islam hingga hari akhir nanti.

Banyak keluhan, curhat atau pertanyaan yang masuk pada saya seputar hal tersebut. Dari mulai pihak orangtua yang ‘shock’ dengan teror dari anaknya yang meminta menikah dengan bertubi-tubi, hingga larangan para ortu pada anaknya untuk menikah karena masalah ekonomi dan yang semacamnya.

Sepertinya banyak alasan para orangtua belum mengijinkan anaknya untuk menikah, bahkan sampai pada tahapan ada yang ‘sakit’ jika anaknya kembali membicarakan tentang pernikahan. Namun diantara sekian alasan itu, barangkali ada beberapa hal yang sering muncul di benak para orang tua tentang pernikahan putra-putrinya.

1. Merasa Pernikahan itu tidak perlu cepat-cepat, bisa nanti-nanti saja, apalagi bagi yang anaknya laki-laki.
2. Merasa sang anak belum mampu dan mandiri secara ekonomi.
3. Merasa khawatir dengan pasangan anaknya nanti, apakah sholeh atau tidak , dan sebagainya. Bahkan mungkin sebagian sudah ada yang menyiapkan jodoh bagi anaknya.

Nah, ada beberapa hal yang perlu dijalankan seorang akh/ukhti sebelum berproses menuju pernikahan. Semuanya dijalankan dengan penuh kesungguhan dan lemah-lembut. Jangan memaksakan ‘niat mulia’ ini dengan cara yang tidak mulia. Beberapa hal tersebut antara lain :

Pertama : Menunjukkan Prestasi dan Kemampuan Diri

Hendaknya para akhi/ukhti bisa menunjukkan pada kedua orangtuanya bahwa mereka ini telah ‘layak’ menikah. Bukan lagi anak kecil yang ingin dimanja, bukan lagi ‘sekedar’ mahasiswa biasa yang menanti-nanti gelar sarjana. Yakinkan orangtua dengan parade prestasi, maka insya Allah akan membukakan hati para orang tua untuk menyatakan : oo.. ternyata anak saya mampu.

Karenanya, berprestasilah terlebih dahulu dan tunjukkan pada orang tua agar mereka bisa tenang saat merestui anaknya berproses menuju pernikahan.
Ingat ungkapan salah satu putri Syuaib yang diabadikan dalam Al-Quran :

قَالَتْ إِحْدَاهُمَا يَا أَبَتِ اسْتَأْجِرْهُ إِنَّ خَيْرَ مَنِ اسْتَأْجَرْتَ الْقَوِيُّ الْأَمِينُ
Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), Karena Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang Kuat lagi dapat dipercaya”. (Qoshos 26)

Nah, ketika para orangtua sudah cukup merasa tenang bahwa anaknya punya karakter “ Kuat dan Terpercaya” atau mempunya Performance dan Kredibilitas yang baik, maka insya Allah mereka akan menyetujui setiap usulan dari anaknya, termasuk usulan nikah. Jadi, buktikan dulu pada para orangtua bahwa Anda telah banyak mengukir berprestasi .

Kedua : Memberikan Penjelasan tentang Anjuran Menyegerakan Pernikahan

Terkadang orang-orang tua merasa tenang-tenang saja dengan isu pernikahan. Mereka belum sadar bahwa usia semakin menua dan saatnya untuk menimang cucu telah tiba. Karenanya berikan pemahaman bahwa urusan nikah adalah ibadah mulia yang juga mengikuti kaidah : “ Lebih Cepat Lebih Baik “, hal ini tentu senada dengan isyarat dalam sebuah hadits :
روى أحمد والترمذي عن علي رضي الله عنه: أن النبي قال له، ” يا علي: ثلاث لا تؤخرها الصلاة: إذا أتت، والجنازة إذا حضرت، والايم إذا وجدت كفئا “.
Dari Ali ra, Rasulullah SAW bersabda : “ Wahai Ali, tiga hal yang jangan engkau tunda-tunda (yaitu) : Sholat ketika telah datang waktunya, jenazah yang sudah siap (dimakamkan), dan bujangan yang sudah menemukan pasangannya (yg sekufu) “ (HR Tirmidzi dan Ahmad)

Ketiga : Curhat pada Orangtua tentang Kegelisahan Hati dan banyaknya Godaan di luar sana

Barangkali para orangtua belum sadar sepenuhnya bagaimana kondisi dunia luar yang bisa mengotori hati putra-putrinya. Di sana ada pemandangan syahwati yang bertaburan di jalanan dan sekolahan. Di sana ada satu dua pandangan dan sapaan yang melenakan. Di sana ada ucapan-ucapan indah yang mengotori niat dan hati. Belum lagi dengan iringan lagu-lagu romantis yang senantiasa memprovokasi.

Seorang akhi/ukhti hendaklah dengan jujur menyampaikan kegelisahan ini. Dan dari sanalah kemudian muncul keinginan untuk segera membentengi diri. Mengakhiri segala bentuk romantisme semua yang tiada henti. Sampaikan pada orangtua bahwa anaknya ini ingin menikah untuk menjaga diri dan juga kehormatan keluarga.

Barangkali hadits di bahwa ini bisa jadi bekal untuk berdiskusi :

Dari Abu Hurairah ra , Rasulullah SAW bersabda : “ Ada tiga orang yang wajib bagi Allah menolongnya : orang yang berjihad di jalan Allah, budak ‘Mukatib’ yang ingin membayar pembebasannya, dan seorang yang ingin menikah untuk menjaga dirinya “ (HR Tirmidzi) وفي حديث الترمذي عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: (ثلاثة حق على الله عونهم، المجاهد في سبيل الله، والمكاتب الذي يريد الاداء، والناكح الذي يريد العفاف).

Keempat : Meyakinkan tentang rizki dan tekad kuat untuk mandiri

Sungguh kurang layak mengajukan pernikah pada orangtua jika kantong ini belum terisi dari keringat kita sendiri. Memang ada satu dua kasus dimana orangtua ‘sholih’ sangat inisiatif dalam membantu pernikahan anaknya secara finansial. Barangkali ia terinspirasi dengan Nabi Syu’aib yang begitu kooperatif membantu pernikahan putrinya dengan nabi Musa as. Tapi saya yakin tidak banyak orang tua yang semacam itu.

Nah, jadilah kita harus ‘berjanji-janji’ bak politisi untuk mewujudkan kemandirian ekonomi. Sampaikan langkah-langkah Anda ke depan dalam memenuhi kebutuhan dasar sebuah pernikahan. Jika ada satu dua keluarga yang tulus membantu, terima dengan tangan terbuka tapi tidak dalam arti melenakan kita untuk mencari dengan keringat kita sendiri.

Jangan lupa mengingatkan konsep ekonomi ‘Ketuhanan’ yaitu pernikahan adalah salah satu pintu-pintu rizki di muka bumi ini. Betapa banyak yang menjadi kaya dan bersemangat dalam berusaha saat di rumah telah ada bidadari yang memotivasi. Yakinkan para orang tua dengan ayat monumental tentang pernikahan dan rizki
:وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ (النور32)

Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahu i. (QS An-Nuur 32)

Kelima : Menyampaikan bahwa Akhlak dan Agama adalah Prioritas Utama dalam mencari pasangan nantinya

Terakhir, meyakinkan bahwa ‘calon mantu’ nanti adalah sosok yang terpilih karena keshalihan dan agamanya. Bukan sekedar tampan dan cantik karena ini bukan audisi model dan artis, bukan pula sekedar kaya raya karena ini bukanlah membuat perusahaan komersial. Tapi yang dicari adalah dua kriteria utama : Akhlak dan Agamanya.

Perlu juga diingatkan pada para orangtua ini dua karakter ini sejak awal, jangan sampai mereka mengharapkan kriteria bermacam-macam yang barangkali justru tidak islami dan mempersulit anaknya dalam menemukan jodohnya. Cukuplah bagi para orangtua peringatan Rasulullah SAW dalam haditsnya :

وروى الترمذي بإسناد حسن عن أبي حاتم المزني، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: ” إذا أتاكم من ترضون دينه وخلقه فأنكحوه، إلا تفعلوا تكن فتنة في الارض وفساد كبير،
Dari Abu Hatim ra, Rasulullah SAW bersabda : “ Jika telah datang (melamar) padamu seorang yang engkau ridhoi agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia (dg anakmu), jika engkau tidak melakukannya maka akan muncul fitnah di muka bumi ini dan kerusakan yang besar “ ( HR Tirmidzi dengan sanad yang baik)

Akhirnya, masih banyak tahapan yang harus akhi/ukhti jalankan sebelum memasuki sebuah proses pernikahan. Akan ada hambatan, bahkan mungkin tangisan, tapi yakinlah itu semua akan semakin mendewasakan dan mengokohkan hati untuk menghadapi lebih banyak lagi tantangan usai pernikahan.

Wallahu a’lam bisshowab. Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan untuk memahami apa yang kita kaji pagi ini, menjalankannya dengan sepenuh hati. Serta, -tentu saja- mendakwahkannya pada yang lain.

***

semoga bermanfaat :D :D :D :D

Anything For You - Sami Yusuf



If there were a single sacred rose
On a mountain top that grows
Where nobody ever dares to go
For you I’d climb that mountain high
I would reach up to the sky
If that rose was your desire

Don’t you know that I
Would do anything
Would do anything
For you
I would do anything
Would do anything
Anything for you

For you, I would sail the seven seas
Walk the deserts in between
Just to bring you anything you need
Nothing could ever be too much
Anything to show my love
‘Cos it gives me strength enough

Don’t you
Don’t you
Don’t you know that I
Would do anything
Would do anything
For you
You know that I
Would do anything
Would do anything
Anything for you

For you I would take on any trial
And I would walk on through the fire
You give me strength enough to face it all
You make me feel invincible

‘Cos I would do anything
Anything for you
You know that I
Would do anything
Would do anything
Anything for you

These things are nothing to
All the things you do for me
You are my dream come true

A love I never knew you see
I’d take on a mountain high
Just to see you smile for me
You make me want to be
The very best that I can be

I would do anything
Anything for you
You know that I
Would do anything
Would do anything
Anything for you

Jumat, 22 April 2011

Gangguan Kesehatan Berakibat Fatal


Beban pekerjaan menumpuk, belum lagi ditambah dengan suasana pikiran yang sedang kalut, serta kondisi alam yang sedang tidak menentu. Besar kemungkinan kondisi tubuh kita tidak fit dan menjadi sakit, meriang, sakit kepala atau gangguan lainnya yang pasti akan mengganggu pada produktifitas kita. Ada sebuah artikel yang cukup bagus, nantinya bisa kita gunakan untuk menganalisa kondisi-kondisi kesehatan kita. Semoga bermanfaat.

Jakarta, Fakta bahwa kesehatan terkait dengan pekerjaan kini semakin nyata dan jelas. Gangguan kesehatan yang timbul memang terkait dari jenis pekerjaan dan tempatnya bekerja.

Tapi terlepas dari itu semua ada beberapa risiko kesehatan pekerjaan yang hampir dijumpai oleh sebagian besar pekerja.

Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang berhubungan dengan pekerja kantor, seperti dikutip dari Askmen, Sabtu (29/1/2011):

1. Gangguan ekstrem tubuh bagian atas
Sakit pada bahu, siku, bengkak pergelangan tangan dan jari kesemutan merupakan beberapa gejala yang mungkin mengarah pada gangguan tungkai atas termasuk penyakit
sindrom carpal tunnel, epicondylitis (tennis elbow) dan radang sendi pergelangan tangan.

Kondisi ini terjadi misalnya karena menggunakan jari terus menerus untuk mengetik yang bisa menimbulkan stres atau cedera berulang dan menyebabkan sindrom carpal tunnel.

2. Nyeri punggung dan cedera
Nyeri punggung merupakan gangguan yang paling sering dialami oleh pekerja kantoran karena harus duduk dalam jangka waktu panjang dengan posisi tubuh yang buruk.

Jika pekerjaan mengharuskan postur statis, maka sering membungkuk, mengangkat atau memutar secara tiba-tiba dan tak terduga bisa memberikan tekanan yang lebih pada punggung.

Hal terpenting yang harus dilakukan adalah mengurangi tekanan pada punggung dengan rutin memperkuat dan latihan peregangan setiap hari, misalnya dengan melakukan beberapa gerakan stretching ringan setiap 1-2 jam sekali.

3. Gangguan pernapasan
Rasa gatal di hidung, sering pilek, mata bengkak dan bersin-bersin adalah gangguan pernapasan yang umum terjadi. Tempat kerja yang tertutup dan padat bisa menjadi tempat berkembang biak mikroorganisme yang bisa menginfeksi pernapasan.

Virus flu atau batuk cenderung menyebar dengan cepat dalam jarak dekat, serta bisa bertahan hingga 48 jam atau lebih pada benda mati.

Selain akibat virus, gangguan pernapasan juga bisa disebabkan oleh jamur atau debu asbes. Jamur atau debu yang terletak pada karpet, jendela serta ventilasi juga bisa menyebabkan gangguan pernapasan seperti asma atau reaksi alergi.


4. Stres
Kecemasan, stres dan gangguan neurotik secara perlahan turut berkontribusi besar terhadap gangguan pekerjaan. Misalnya stres bisa menjadi penyumbang utama penyakit jantung, gangguan panik, gangguan muskuloskeletal (tulang dan otot) serta melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Jika seseorang merasa cukup banyak stres akibat pekerjaan, cobalah melakukan latihan aerobik seperti berjalan yang diketahui sangat baik mengurangi stres.

Bekerja bukanlah sesuatu yang buruk dan tidak sehat. Seseorang cukup mengerjakan 3E yaitu evaluation, education dan exercise untuk mencegah risiko kesehatan.

Cobalah mengevaluasi lingkungan kerja, didiklah diri sendiri tentang bahaya yang mungkin terjadi dan solusinya serta olahragalah baik di dalam atau luar pekerjaan.

Keep your body health...
(ir/ndr)
(http://health.detik.com/read/2011/01/29/142749/1556535/763/gangguan-kesehatan-akibat-pekerjaan)

Bersabar dan Penuh Keyakinan…



Sebagai seorang muslim yang beriman, pasti akan memiliki berbagai konsekuensi. Tentunya mendapatkan keimanan itu tidaklah sekedar bertaqlid (baca: ikut-ikutan) namun harus melalui proses berfikir dengan fikrul mustanir (Baca: pemikiran yang jernih) dan menjadikan Islam sebagai kaidah berfikirnya sehingga seseorang akan memperoleh kualitas yang tertinggi dalam keimanannya terhadap Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, kiamat, serta Qadla dan Qadar, kurang lebih demikian yang telah disampaikan oleh syaikh Taqiyuddin An Nabhani dalam bukunya Nidzomul Islam.

Iman dan Islam

Seorang Muslim yang beriman akan tampak pada segala aktivitasnya, karena menurut Saya Iman itu adalah landasan sebelum seorang merasa sebagai orang Islam, dengan kata lain keimanan merupakan prasyarat bagi keislaman seseorang. Oleh karena itu bagi yang sudah punya anak, sebelum mereka baligh saya anjurkan untuk segera dikenalkan dengan keimanan dengan cara-cara yang paling ringan, sehingga anak-anak kita tidak menjadi seorang muslim yang mengaku Islam karena kebetulan ayah – ibunya seorang muslim. Na’udzubillahi mindzalik. Atau mungkin hal ini terjadi pada Anda sendiri yang mungkin belum mantab keimanannya, bukan maksud untuk menggurui, tapi selaku sesama muslim yang merindukan kehidupan Islami, maka Saya coba untuk mengingatkan kita semua agar memperbaiki kualitas keimanannya agar nanti bisa menjadi seorang Muslim kaffah.

Iman merupakan jembatan seseorang menuju Islam. Coba kita lihat, semua rukun Islam itu bersifat ibadah yang harus dipraktekkan. Seperti keharusan melafadzkan dua kalimat syahadat dengan penuh keyakinan, shalat, puasa, zakat, serta haji. Untuk menuju arah sana maka kita harus melewati jembatannya terlebih dahulu. Karena jika kita tidak memperbaiki kualitas keimanan kita maka insya Allah bisa dipastikan kita tidak bisa menjawab mengapa, untuk apa, untuk siapa, serta bagaimana kita harus mengucap kalimat syahadat, shalat, puasa, zakat, atau bahkan naik haji sekalipun hanya dijadikan sekedar jalan-jalan ke luar negeri, shalat diganti dengan hanya mengingat Allah sudah cukup dan lain lain. Iya bukan? Na’udzubillah mindzalik.

Berbeda dengan orang yang memiliki kualitas keimanan yang tinggi, dalam menjalankan aktivitas keislamannya akan terlihat jelas penuh makna dan begitu berarti. Seorang melaksanakan shalat tidak lagi karena menjalankan rutinitas agama, namun lebih karena sebagai bentuk penghambaan diri kepada Sang Pencipta sebagai makhluk, dan ia yakin bahwa para malaikat akan terus mencatat segala aktivitasnya dengan kehendak Allah atas segala yang terjadi di alam ini. kemudian orang tersebut menjalankan shalat sebagai bentuk keyakinannya akan kebenaran Al-Qur’an sebagai firman Allah dimana di dalamnya termaktub segala perintah dan larangan-Nya. Seorang yang beriman melalui proses perfikir tanpa taqlid buta, tentunya akan menjalankan ibadah shalat sebagai bentuk keyakinannya atas kerasulan Muhammad sebagai teladan hidup karena dengan hadits beliaulah semua perintah dan larangan Allah tergambar dengan dhohir, sehingga seseorang itupun shalat karena sebagai bentuk keyakinannya akan adanya yaumul hisab, akan ada saat dimana semua amal perbuatan manusia di muka bumi ini akan dimintai pertanggungjawaban, sehingga kita menjalankan ibadah karena semata-mata takut akan siksa Allah yang teramat pedih seperti yang termaktub dalam Al-Qur’an serta hadits Rasul. Dan kitapun memahami bahwa dengan adanya qadla dan qadar manusia memiliki kemampuan untuk memilih perbuatannya apakah kita akan kufur atau bertaqwa.

Ini hanyalah pembahasan sederhana yang coba Saya uraikan dalam bentuk tulisan, dimana ada seseorang yang yang mungkin gundah atau entah seperti apa perasaannya sekarang. Semoga diberi kesabaran dan kemudahan dalam mejalankan semua proses dan tahapan kehidupan ini,,, amien… Allahumma yassir walaa tu’assir wa tammim bilkhoir… amien…

Namun saudara sekalian contoh di atas tadi terasa sangat sederhana yang memang kebetulan hanya mebhasa masalah shalat sebagai contoh pembahasan. Disini Saya akan coba untuk mengingatkan bahwa Islam bukan Cuma sekedar aktivitas shalat saja, namun lebih kepada semua aktivitas kehidupan di dunia. Karena sudah jelas Allah menyeru kepada kita untuk memasuki Islam secara Kaffah (menyeluruh). Seperti firman-Nya dalam surah Al-Baqarah ayat 208 “Wahai orang-orang yang beriman masuklah kamu kepada Islam secara menyeluruh. Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagi kamu”. Dan kita juga harus sadar bahwa manusia diciptakan Allah untuk beribadah kepada Allah “Dan tidaklah Aku Menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-KU (QS. Ad-Dzariat: 56).

Kedua potongan ayat tersebut sangat jelas mengingatkan kita yang sering lupa dan lalai bahwa segala bentuk tindak tanduk (Islam kaffah) kita adalah dalam rangka beribadah kepada Allah (Hamba Allah). Dalam berbisnis, hukum, pendidikan, politik, dan lain-lain.

Seorang yang beriman?


Seorang yang beriman pasti tidak akan pernah lepas dari apa yang disebut dengan ujian, dimana itu semua hanya untuk menguji tingkat keimanan kita sehingga nantinya Allah menaikkan derajati kita. Amien…

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman.” (Surah Al-Imran ayat 139).

Inilah yang membedakan kita dengan orang lain, ujian merupakan bentuk kasih sayang Allah pada kita. Sebagai bentuk konsekuensi keimanan kita maka selaku orang yang diuji haruslah:

1. Senantiasa bersabar akan segala yang terjadi. Allah maha tahu, pastilah Allah memiliki scenario tersendiri akan segala yang terjadi pada diri kita. Kesabaran terhadap ujian akan mencerminkan tingkat keimanan dan ketaqwaan kita. So, sabar yaaa…

2.Mensyukurinya, bersyukurlah karena Allah masih berkenan untuk menguji kita, bandingkan dengan orang-orang yang mendapatkan istidraj (diselajurakan (bahasa Banjar)), yang terpuruk dalam kemaksiatan. Rabbanaa Maa kholaqta hadzaa bathilaa.

3. Sadar bahwa Allah maha kuasa dan berkehendak, sehingga akan menjauhkan kita dari sifat dan sikap sombong. Sebagai seorang makhluk yang tak akan pernah berdaya apapun tanpa adanya kehendak Allah untuk menolong kita atas semua ujian.

4. Kemudian yang penting adalah, dengan ujian harus membuat kita tidak berputus asa akan pertolongan Allah. Keep fight ya… sebesar apapun ujian yang kita hadapi kita tidak boleh mundur sedikitpun,, karena menyerah bukanlah sikap seorang muslim, melaikan sikap orang-orang munafik dan fasik yang mundur dalam perjuangan. Dengan adanya ujian akan mebuat kita lebih paham bagaimana harus menghadapi orang, baik orang tua, saudara atau siapapun, juga akan membuat kita lebih kreatif dan tidak berhenti berfikir cara-cara yang tepat untuk dilakukan. “struggle without sacrifice is nonsense”. Semua memang sudah tertulis dalam lauhim mahfudz, apakah kita akan diam? Berhenti berfikir? Pasrah? TIDAK. Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sebelum kaum itu merubahnya (TQS. Ar-Ra’du:11), sebenarnya dengan ini harus membuat kita ber-ikhtiyar akan apa yang kita impikan. Right? Don’t ever give up, me too…

5. Selanjutnya selaku orang yang beriman, maka dengan ujian akan senantiasa mendekatkan kita dengan Alllah dan mebuat kita optimis akan pertolongan-Nya. Inilah seharusnya sikap seorang muslim yang sedang dalam proses menaiki derajat yang lebih tinggi. Keimanan kita akan semakin kuat bahwa tidak ada penolong selain Allah, laa haula walaa quwwata illaa billahil ‘aliyyil ‘adhim.

6. Menenangkan jiwa. Jujur, terkadang saat kita menghadapi ketidaktentuan, penantian, atau hal lain yang membuat kita harus menunggu akan ketidak pastian akan membuat kita kacau, kehidupan tidak teratur tanpa orientasi. Pokoknya kacau dah (hal ini pernah saya alami). Namun suatu ketika saya sadar akan hakikat ujian yang seharusnya membuat kita bersabar, bersyukur, tawaddhu’ kepada Allah dan yakin optimis akan pertolongan Allah. Saat itulah kita memahami bahwa segala sesuatu memang datangnya dari Allah. Sikap ini adalah sikap tawakkal, menyerahkan semuanya kepada Allah dengan didukung usaha yang kongkret dan doa. Inilah yang disebut dengan ikhlas. Ikhlas akan keadaan, ikhlas dalam memohon dan ikhlas dalam perjuangan dengan penuh keyakinan. "Ikhlas tidak berarti pasrah akan keadaan" bukan?.

Beruntunglah orang-orang yang sedang diuji oleh Allah.

Allahumma Yassir Walaa Tu’assir Watammim Bil Khoir, Inna Kulla ‘Asiirin ‘Alaika Yasiir.
Amien…
Semoga bermanfaat…


Apa kabar Anda Hari ini?,
Sebagai orang yang beriman maka akan mwnjawab SELALU DAN HARUS LEBIH BAIK… Allahu Akbar…

Kamis, 21 April 2011

Mengapa Seorang Muslim Menghalangi Aktivitas Dakwah?



Baru saja terjadi, lebih tepatnya 2 jam yang lalu (jam 14.00-13.00 tanggal 21 April 2011) di kantor titik titik. Sebut saja Kampus X fakultas X di suatu daerah X, Badan Legislatif Mahasiswa mengadakan pertemuan dengan ketua-ketua lembaga UKM dan HMJ. dengan agenda pembahasan Ormas dan Partai tidak boleh masuk Kampus.

Satu hal yang juga sangat menarik, kayanya pihak penyelanggara bisa membaca bahwa akan ada perlawanan dari salah satu peserta yang baru saja datang, sehinggag baru saja salah satu perwakilan UKM itu duduk, tuan rumah menucapkan bahwa rapat akan dibatasi waktunya... Hhhhmmmm... What's up broo??


Saya akui, ini adalah rapat yang sangat munafik (sama kaya gambar disamping and di atas) dan penuh dengan tujuan terselubung di dalamnya. Mengapa demikian, ini bukan fitnah, namun fakta yang baru saja Saya alami, rapat ini diagendakan oleh ketua BLM yang beliau dalah seorang kader dari sebuah partai politik praktis yang listing dalam bbursa parlemen sekuler laa yubaarikullaaha fiihi... Namun ia selaku ketua BLM, ia mengarahkan rapat untuk membatasi sebuah organisasi untuk hal yang sangat sepele, yaitu "PAMFLET" opini, namun bukan sembarang opini kaleee... pamflet yang dimaksud adalah pamflet opini keislaman. Sungguh sangat munafik, di sisi lain tuan rumah adalah orang yang terjebak dalam pragmatisme partai politik praktis yang kebingungan mencari kader, namun pada saat yang bersamaan beliau melarang sebuah organisasi untuk menyuarakan Islam melalui Pamflet...

Namun ada sebuah keanehan yang sangat luar biasa,,, mau tahu??
Okeh, check this out... pantengin terus cerita ini, semoga semua orang yang baca ngga seperti sosok tuan rumah ya... Amien... semoga yang baca ini menjadi orang yang benar-benar menjadi seorang muslim yang kaffah, menjadikan Islam sebagai Landasan berfikir, Muhammad sebagai teadan, dan ridla Allah sebagai tujuan... Amien...

Hmmm,,, kayanya pembaca blog ini dimanja dengan limpahan doa sama penulis yah? jarang-jarnag lho ada blog yang sering doain kaya gini,,, butul-butul??? yup butul sekali,,, apalagi sebagai sesama Muslim wajib saling mendoakan khan??? yup butul sekali... yah beghitulah,,, but, now we have to continue the story guys, enough for the prayers,,,

yah demikian sekilas info, sekarang kita lanjutin ceritanya yaaaahhh...
Hmmmm... gimana suasananya ya??

Yah kita kembali pada keanehan yang tadi dimaksud, kenapa ada kesan ketua BEM kayanya sendiko dawuh gusti sama ketua BLM yah?? Hmmm,,, jadi inget sapi yang di kasih lubang hidung dan dikasih tali biar sang pemilik bisa narik kemana-mana,,, Namun maaf untuk yang satu ini Saya emang ngga punya jawabannya, karena Saya ngga sempet nanya sama beliau... Inilah letak keanehannya...

Okeh deh sekarang kita balik lagi ke suasana rapat,,,,

Begini sodaraku, pada mulanya rapat dimulai dengan salam, padahal yang hadir di sana orang muslim semua lho, alangkah baiknya dimulai dengan basmalah kek ato fatihah kek,,, yaaahhh... minimalis laahh, ngga ada minum, notulen, daftar hadir, pokoknya minimalis Instansi tertinggi, namun amatir,,, kemudian beliau langsung mengutarakan maksud dan tujuan rapat,,, kayanya sih to the point tapi ngga berani untuk buka-bukaan ke point yang dimaksud, kaya ngga bebas ngomong gituuuhhh... aya naon atuh bang??

Kemudian beliau mempersilahkan ketua BEM untuk menambahkan... yah, sebelas duabelas lah sama yang disampaikan sebelumnya,,,

Dengan penuh bahsa politis, sekarang seseorang yang mewakili salah satu UKM tadi mengambil kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan dan pernyataan, khususnya meminta pemimpin rapat yang penuh ambigue untuk menjelaskan ulang apa yang dimaksud tadi? beliau juga menambahkan pernyataan bahwa beliau sangat setuju dengan program tadi namun TIDAK SETUJU APABILA MENGHALANGI SESEORANG UNTUK MENDAKWAHKAN ISLAM...

Jelas kan? perwakilan UKM tadi sangat mendukung untuk melarang pamflet yang tidak mendidik dan ide yang macem-macem dan ngga jelas idenya... namun dengan tegas beliau mengutarakan ketidaksetujuannya dengan usulan Institusi amatir tadi... Jelas, Lugas dan Tegas... kemudian juga memfokuskan pembicaraan pada kontent pamflet sendiri, apa pamflet itu memiliki nilai akademis atau tidak?

It's time for tuan rumah, tuan Rumah nampak kebingungan untuk menjelaskan apa yang diminta perwakilan UKM tadi, kemudian beliau cari celah bahwa kebijakan itu diambil karena demi kebaikan... Dengan cepat pemrwakilan UKM tadi memohon untuk memotong pembicaraan ketua BLM tadi denga pertanyaan "tunggu Mas, boleh motong? apa hal yang baik bagi anda sudah menjamin baik menurut orang lain? dima Demokrasi Anda? dimana anda Meletakkan HAM Anda? Syukron" apalagi dengan ditambah dengan pemfokusan pembicaraan pada kontent tadi,,, di tengah-tengah penjelasannya tadi, perwakilan UKM memotong untuk bisa buka-bukaan aja apa yang dimaksud tadi,,,

Akhirnya tuan rumahpun bersedia untuk buka-bukaan bahwa ormas yang dimaksud adalah Hizbut Tharir, dan pada sat itu pula perwakilan UKM tadi merasa puas, karena pembicaraan sudah mulai terarah dan tidak ada yang ditutuptupi... (kontak gratis nih, kapan lagi bisa menjelaskan Hizbut Tahrir kepada semua orang UKM,, heeee,,, Cerdas akhirnya jadi bumerang deh bagi tuan rumah). Namun satu hal yang kurang perwakilan UKM tadi ngga mau untuk mengungkap siapa sebenarnya sosok ketua BLM tadi... tapi apa bener Hizbut Tahrir adalah Ormas? yee... bukan kallleee om...

Yah akhirnya ketua BEM sadar bahwa rapat sudah mulai diambil kendali, ketua bem berusaha mengembalikan pembahasan pada organisasinya, bukan idenya...

Kemudian, sang perwakilan UKM tersebut menjelaskan sejelas-jelasnya apa itu Hizbut Tahrir dan bagaimana kewajiban untuk mendakwahkan Islam,,, beliaupun mengingatkan pada cerita saat Nabi Muhammad diboikot oleh kaum Quraisy untuk tidak mendakwahkan Islam,,, dengan kesimpulan sebesar apapun pembatasan dan makar dari penghalang orang yang mendakwahkan Islam, maka perlawanan itu akan semakin besar, perwakilan UKM-pun sempat-sempatnya untuk mengajak agar semua yang ada di sana bersama-sama mendakwahkan Islam dan menerapkannya...

and then, No Decision taken, tapi kembali lagi tuan rumah menghimbau agar semua ketua UKM mengerahkan semua Anggotanya untuk bersama-sama melepas apabila ada Pamflet milik Hizbut Tahrir. Hanya himbauan, mereka memang tidak berani untuk memutuskan... Sehingga erwakilan UKM tadi memohon untuk memotong pembicaraan lagi "alangkah lebih baiknya bila dalam forum ini ada perwakilan dari pihak fakultas" ,,, sehingga semua orang sepakat untuk membawa forum itu ke tingkat yang glebih tinggi, lagi-lagi mereka terbawa arus pembicaraan sang perwakilan UKM tadi, dengan semangatnya bergumam, kapan lagi bisa menjelaskan secara langsung aktivitas Hizbut Tahrir di depan Dekan? mengingat sulitnya membuat agenda pertemuan dengan beliau,,,, hehehehehheeee... Alahamdulllah... meskipun sang perwakilan itupun sadar bahwa langkah ini penuh resiko... namun sepertinya beliau sudah memiliki plan A, plan B, and another plans...

Dari kejadian ini, permasalahan yang menarik untuk bisa kita jadikan bahan diskusi adalah, mengapa seorang Muslim menghalangi saudaranya untuk menyarakan Islam? apa bedanya dengan kaum Yahudi atau Nashrani?

Ya Allah,,, Iyyaaaka Na'budu wa iyyaaka nasta'iinn... Naudzu billah mindzalik...

tetap semangat aja buat sang perwakilan tadi,,, Allahu yubaarikum... Allahu yanshurkum,,, Amien,,,

alhamdulillah, kebetulan udah maghrib,,, Allahumma laka shumtu wabika aamantu wa 'alaa rizqika afthortu birahmatika Yaa arhamar rahimin...

Selamat berjuang buat Sang Perwakilan tadi... selamat memperjuangkan kemenangan Islam... Allahu Akbar...

Allahumma Yassir walaa tuassir watammim bil khoir...

Kanker Tulang Belakang, Bagaimana Gejalanya?


REPUBLIKA.CO.ID, Kanker tulang belakang sangat jarang ditemui. Kasus kanker tulang belakang yang paling banyak terjadi adalah adalah metastasis, yaitu kanker berasal dari bagian lain dari tubuh dan menyebar ke tulang belakang. Ketika kanker menyebar atau berasal di daerah ini, biasanya mempengaruhi satu atau lebih bagian tulang belakang. Jika seseorang mengembangkan kanker tulang belakang, baik primer atau sekunder, ia akan menunjukkan gejala penyakit yang berbeda.

Kanker tulang primer di tulang belakang jarang terjadi. Kanker pada tulang belakang dapat menyebabkan hancurnya sel-sel sehat tulang penderita. Tumor kanker tidak hanya merusak tulang tulang belakang tetapi juga merusak sumsum tulang belakang penderitanya. Gejala kanker tulang di tulang belakang termasuk rasa sakit, patah tulang dan mati rasa atau kelemahan.

Rasa sakit

Tanda paling umum dari kanker tulang di tulang belakang adalah nyeri pada leher atau punggung. Rasa sakit akan terus-menerus dan disertai dengan gejala lainnya. Nyeri ini bisa hanya di daerah belakang, bisa juga menyebar ke anggota badan lain. Pengembangannya tergantung hanya pada lokasi pertumbuhan abnormal. Jika kanker menyebabkan sejumlah kecil peradangan dan iritasi, rasa sakit biasanya tetap di belakang. Jika kanker menekan saraf, rasa sakit berdifusi keluar ke "dahan" yang terkait. Tidak peduli sumber rasa sakit, kanker tulang belakang menyebabkan ketidaknyamanan kronis.


Kelemahan

Jika kanker tempat cukup tekanan pada saraf, seseorang akan menderita kelemahan. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh gangguan pada impuls dari tulang belakang. Jika kanker menyebabkan peradangan besar di belakang, otak tidak lagi mampu berkomunikasi dengan baik dengan kaki. Akibatnya, penderita mungkin merasa sulit untuk berjalan, membawa, meraih sesuatu, atau berpegangan.

Kepekaan berkurang


Kanker tulang belakang dapat mempengaruhi sensasi sentuhan. Karena sumsum tulang belakang adalah saraf pusat, peradangan atau tekanan di daerah ini dapat mengakibatkan pengurangan sensasi. Objek mungkin tidak lagi merasa panas atau dingin untuk disentuh. Serupa dengan ketidakmampuan otak untuk berkomunikasi dengan anggota badan, anggota badan menjadi tidak sepenuhnya berkomunikasi dengan otak.


Inkontinensia

Kanker tulang belakang juga dapat menyebabkan inkontinensia. Gejala ini sangat mirip dengan kelemahan, karena tekanan pada saraf tertentu dalam tulang belakang yang bertanggung jawab untuk mengontrol kinerja kandung kemih dan usus. Jika impuls terganggu, dapat menyebabkan seseorang kehilangan kontrol kandung kemih mereka, usus, atau keduanya.


Kelumpuhan

Seiring perkembangan kanker tulang belakang, seseorang mungkin menderita kelumpuhan. Tergantung pada beratnya kanker, kelumpuhan dapat diisolasi untuk satu anggota badan. Ukuran dan lokasi pertumbuhan menentukan jumlah kelumpuhan, karena kanker bisa sampai ke titik di mana saraf tampaknya putus atau lesi telah terbentuk pada saraf itu sendiri.

semoga bermanfaat...
copass from >>>(http://id.berita.yahoo.com/kanker-tulang-belakang-bagaimana-gejalanya-104749343.html)

Rabu, 20 April 2011

Islam memandang SMS – CHATTING Cinta !


Soal : Bagaimana hukum islam terkait komunikasi dengan SMS, Chating antara Pria vs Wanita yg bukan muhrim ??

Jawaban :

Islam membolehkan adanya adanya interaksi antara pria dan wanita untuk melaksanakan berbagai taklif hukum dan segala aktivitas yang harus mereka lakukan. Meskipun demikian, Islam sangat berhati-hati menjaga masalah ini. Oleh karena itulah, Islam melarang segala sesuatu yang dapat mendorong terjadinya hubungan yang bersifat seksual yang tidak disyariatkan. Islam melarang siapa pun, baik wanita maupun prianya, keluar dari sistem Islam yang khas dalam mengatur hubungan lawan jenis. Larangan dalam persoalan ini demikian tegas. Atas dasar itu, Islam menetapkan sifat ‘iffah (menjaga kehormatan) sebagai suatu kewajiban. Islam pun menetapkan setiap metode, cara, maupun sarana yang dapat menjaga kemuliaan dan akhlak terpuji sebagai sesuatu yang juga wajib dilaksanakan; sebagaimana kaidah ushul menyatakan:

مَا لاَ يَتِمُّ الْوَاجِبُ إِلاَّ بِهِ فَهُوَ وَاجِبٌ

Suatu kewajiban yang tidak akan sempurna kecuali dengan adanya sesuatu yang lain, maka sesuatu yang lain itu pun hukumnya adalah wajib.

Apakah termasuk khalwat?

Laki-laki diharamkan berkhalwat dengan perempuan. Hal ini didasarkan pada hadis Nabi :

لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِإِمْرَأَةٍ إِلاَّ وَمَعَهَا مَحْرَمٌ

Tidak diperbolehkan seorang pria dan wanita berkhalwat, kecuali jika wanita itu disertai mahram-nya.

Rasulullah saw. telah bersabda:

Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah tidak melakukan khalwat dengan seorang wanita yang tidak disertai dengan mahram-nya, karena sesungguhnya yang ketiganya adalah setan.

Khalwat maknanya adalah berkumpulnya seorang pria dan seorang wanita di suatu tempat yang tidak memberikan kemungkinan orang lain untuk bergabung dengan keduanya, kecuali dengan izin keduanya. Dengan demikian, khalwat adalah berkumpulnya dua orang dengan menyendiri sehingga tidak ada orang lain bersama keduanya (Taqiyuddin an Nabhani dalam Nidzamul Ijtimai fil Islam)

Ada kesamaan sifat antara khalwat dengan sms-chatting, yaitu : hanya berdua, serta tidak ada orang lain yang menyertai. Akan tetapi, ada perbedaan yang prinsip, yaitu sms-chatting tidak berada dalam satu tempat. Oleh karena itu komunikasi via sms, program chatting, email, dan telepon tidak bisa dimasukkan dalam kategori khalwat. Otomatis, kita tidak bisa mengharamkan sms-chatting dengan dalil haramnya berkhalwat.

Lantas, apakah sms, chatting, email, dan telepon antara laki-laki dan perempuan diperbolehkan? Hal itu tergantung isi dari komunikasi itu. Jika isinya adalah dalam perkara yang diperbolehkan syara’, maka boleh. Akan tetapi, jika isinya adalah perkara yang haram, misalnya janjian kencan, apel malam minggu, dan yang sejenisnya (yang aktivitas tersebut tergolong haram) maka haram.

Hal ini sejalan dengan kaidah :

al-Washîlah ilâ al-harâm muharramah

Sarana yang dapat mengantarkan pada sesuatu yang haram adalah haram.

Jika sms itu pasti mengarah kepada sesuatu yang haram, maka sms itu pun haram. Kata pasti kami beri garis bawah untuk menegaskan bahwa hal itu memang diduga kuat atau pasti akan menuju kepada keharaman. Keharaman itu pun bersumber dari nash, bukan akal.

Pengungkapan perasaan cinta dan sayang antara laki-laki dan perempuan yang tujuannya untuk bersenang-senang haruslah dalam kerangka pernikahan. Khitbah apalagi baru proses akan khitbah belumlah sampai pada pernikahan. Oleh karena itu, pernyataan cinta dan sayang belum saatnya dilakukan, walaupun hanya via sms. Akan tetapi, jika dalam urusan persiapan khitbah ataupun persiapan nikah anda mengirim sms kepada perempuan yang akan dikhitbah, itu boleh. Tetapi sebatas urusan itu saja, jangan sampai melebar kemana-mana seperti mengumbar sms cinta dan sayang. (Farid Ma’ruf; www.syariahpublications.com). Yogyakarta, 10 Juli 2007

Bahan Bacaan :

Nizhamul Ijtimai fil Islam karya Taqiyuddin an Nabhani

copass from>> http://satusembilanduaempat.wordpress.com/2009/11/08/sms_chat/

Minggu, 17 April 2011

Allahumma Yassir Walaa Tu’assir



Ya Allah milik-Mu lah segala yang ada di langit dan di bumi
Engkaulah Yang menciptakan makhluk berpasang-pasangan
Engkaulah yang memberi rizqi pada semua makhluk
Engkaulah yang memiliki cinta yang agung
Di Tangan-Mu lah segala kekuasaan
Sesungguhnya umur, rizqi, jodoh dan keberuntungan ada dalam rahasia-Mu

Ya Allah aku bertekad untuk menjadikan cinta ini sebagai ibadah hanya pada-Mu.
Ya Allah berilah aku kesabaran untuk berproses menjalani ketentuan dari-Mu
Ya Allah berilah aku kekuatan untuk mempersiapkannya
Kuatkanlah iman ini, lindungiku dari segala godaan yang menyesatkan
Aku berserah diri kepada-Mu
Aku ridha menerima segala ketentuan dari-Mu
Aku siap menghadapi segala yang terjadi di kemudian waktu
Ku hanya harap ridha-Mu
Ku mohon cinta-Mu
Ku mohon berkah-Mu
Ku mohon rahmat-Mu
Ku mohon pertolongan-Mu
Ku mohon Segala kebaikan-Mu

Cinta itu tulus, suci, murni
Cinta itu anugrah yang agung
Cinta itu fitrah, berkah, nan indah
Cintaku Cinta kepadamu
karena cinta itu adalah milikmu
Karena ia juga milik-Mu
Maka perkenankanlah
aku mensyukurinya
Perkenankanlah
aku menjalaninya
dalam syariat-Mu
dalam jalan dakwah-Mu
agar Engkau ridha
agar ia menjadi ibadah
agar ia tetap suci
agar ia kekal
agar membawa berkah
agar ia memberi kedamaian
agar ia tenang
agar ia sakinah
mawaddah
warahmah

Ya Allah kepada-Mu lah kulabuhkan segala harapku
Kepada-Mu aku mencurahkan isi hatiku
Kepada-Mu aku berserah diri
Aku lemah tanpa-Mu
Aku yakin dengan segala janji-Mu
jadikan cintaku-cintanya sebagai cinta-Mu
jadikan cintaku-cintanya sebagai jalan perjuangan agama-Mu
jadikan cintaku-cintanya sebagai jalan menuju ridlo-Mu

Jadikanlah kami pejuang di jalan dakwah-Mu
dan kumpulkan kami sampai di syurga-Mu
Allahumma Yassir walaa tu’atstsir

Duhai Allah
Kabulkanlah munajatku

Subhanallaaah...
Walhamdulillaaaah...
Walaa ilaaha illallaah...
Wallaahu akbar...

Laa Ilaaha ilaa Anta, walaa quwwata illaa quwwatika, walaa qudrata illaa qudratika...

No question, by the mean all is clear?



Hmmm...
Perantau Ideologis,,,
Balada Anak Perantauan yang mencari secercah hikmah kehidupan...
Banyak hal yang ia cari... namun yang pasti ia mencari ridlo Allah akan smua yang ia lakukan... namun juga banyak hal yang juga harus ia hadapi dan alamai, gelak, tawa, kehabisan bekal, keputus-asaan, keterasingan, kelelahan, kebosanan, kejatuhan, kebangkitan serta banyak hal lagi yang ia hadapi tanpa bisa tertuang semua dalam tulisan singkat ini... manis, pahit, asam, asin, serta semua rasa pernah ia rasakan... semua itu tidak akan pernah dimiliki oleh semua orang. Rasa itu hanya bisa dimiliki oleh orang yang beruntung. Dialah Perantau.

Jauh dari pulau seberang beberapa tahun silam memutuskan untuk meninggalkan kampung halaman, terbayang dalam benaknya untuk mengikuti hal yang pernah dilakukan oleh Nabi Penutup para Rasul, sosok Idola dari semua Idola dan hanya Beliaulah yang harus dijadikan Idola dan panutan. "HIJRAH", adalah keputusannya, meniggalkan keluarga yang dicintainya, meniggalkan tempat ia tumbuh dan berkembang... Tak ayal, haru mebiru di kalangan keluarganya saat Sang Perantau dengan mantab melangkahkan kakinya menuju pulau peraduan... Sang Ayah tak lagi tegar, Sang Ibu tak lagi bersabar, Sang kakak tak lagi kuat, Sang adik tak lagi riang, namun sang perantaulah yang memiliki rasa itu semua dalam kebohongan.

Dia lebih tegar dari Sang Ayah, Dia lebih sabar dari Sang Ibu, Dia lebih kuat dari Sang Kakak, bahkan Ia lebih Riang dari Sang Adik... "Bismillah tawakkaltu 'alallah walaa haula walaa quwwata illaa billahil 'aliyyil 'adzim"... Sang perantau terus jauh dari pandangan orang yang mencintai dan membanggakannya... Tak kuasa lagi Sang Perantau menitikkan air mata dari kejauhan...

Banyak hal yang ia perjuangkan, banyak hal yang ia lakukan, banyak hal yang ia inginkan... Agama Allah menjadi poros perjuangannya,,, Syariat Allah menjadi ruh semua aktivitasnya, keinginannyapun bertumpu pada satu hal ia Ingin semua yang Ia miliki memiliki kontrubusi positis bagi kemanangan Islam, kemuliaan ummat Islam...

Dan inilah salah satunya... entah masalah apa ini...

Allahumma Yassir walaa tu'asshir wa tammim bil khoir...
Salah satu petikan kalimat permohonan kehadirat Sang Pencipta untuk diberikan kelancara dalam semua urusannya. Itulah penantian, penantian waktu yang tepat untuk mengungkapkan dan menyatakan, serta penantian akan sebuah jawaban,,, itulah penantian. Seru, menegangkan, penuh resiko dan berjuta rasanya... yah, inilah ujian akan sebuah keseriusan, kemurnian, kesucian dan keikhlasan akan sebuah rasa... Allah Maha Tahu, Allah Maha Adil, Allah Maha segalanya, hingga akhirnya Allah menampakkan jalan terang menuju karunia-Nya... Alhamdulillah...

Terasa berat awalnya, namun dengan keteguhan hati dan keyakinan yang kuat penantian itu diputuskan,,, Dialah Sang Perantau Ideologis, saat ini bukanlah akhir dari penantian, namun Sang Maha Kuasa atas makhluk-Nya benar-benar telah membuktikan janji-Nya bahwa Allah akan memberikan apa yang diminta hamba-Nya dengan penuh ketakwaan, kesungguhan dan kesabaran...

Saat ini bukanlah akhir dari sebuah penantian, namun sudah terasa indah, mungkin inilah balasan keikhlasan dalam penantian itu,,, ini hanya segelintir karunia yang Allah limpahkan, SPI (baca: Sang Perantau Ideologis) yakin saatnya nanti akan jauuuuuuuuuuuuuuuuuuuhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh terasa lebih indah...

Yaaaahhh... memang saat ini belum sampai pada akhir... masih banyak hal yang harus dihadapi, sabar dan tawakkal adalah kunci... terlebih sebagai seorang laki-laki yang harus mempersiapkan segala halnya dengan matang, agar nantinya tidak mengecewakan...

dia yang iya inginkan, rasa itu yang ia perjuangkan. perantau ideologis, berharap semuanya bisa berkontribusi bagi kebangkitan Islam... memberi kebanggaan bagi keluarga yang ditinggalkan dan yang didatanginya...

Allahumma Yassir walaa tu'asshir wa tammim bilkhoir...
Allahumma yassir walaa tu'asshir wa tammim bilkhoir...

tawakkaltu 'alaika Ya Allah, iyyaakan na'budu wa iyyaaka nasta'iinn...

Lancarkanlah semua urusan hamba Ya Allah dan janganlah sedikitpun Engkau persulit dan karuniakanlah akhir yang baik... Bila adapun ada ujian yang harus hamba hadapi, berikanlah hamba kemampuan untuk melewatinya... Amien...

kembali pada judul yang di atas, no question, by the mean all is clear?

memang agak kurang nyambung dengan tulisan di awal, saya sendiri juga bingung, tapi semoga memang demikian... no question, by the mean all is clear... amien... tapi sampe saat ini juga sangat berharap ada pertanyaan tentang apalah gitu... pokoknya pertanyaan... just question... yah question... masa ngga ada masalah? apa semuanya udah benar-benar jelas? all is clear??

that's all...

(tulisan tak beralur dan banyak hal yang mungkin kurang dimengerti banyak orang, karena penulis sedang merasakan hal yang tak biasa, terlalu lengkap perasaannya...) !@#$%^&*()_~!@#$%^&*()__+|...

Allahumma Yassir walaa tu'asshir wa tammim bil khoir,,, inna kulaa 'asyiirin 'alaika yasiiir...

Pelajaran dari Perang Badar


Perang Badar adalah perang pertama yang dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabatnya setelah hijrah ke Madinah, berhadapan dengan pasukan kafir Quraisy. Rasul berangkat bersama 300 sekian belas orang anggota pasukan, yang tadinya bertujuan untuk mencegat kafilah dagang yang dipimpin oleh Abu Sufyan. Namun kemudian, Allah memberikan skenario yang lain.

Berkisah tentang Perang Badar (eits...jangan takut dulu), akan kita temukan begitu banyak pelajaran berharga dari sana. Ada degup kepahlawanan, bara keberanian, semangat yang bergelora, cinta yang membara, kepasrahan pada Allah yang paripurna. Dan, ada pelajaran tentang kreativitas, kecerdasan, strategi, intelijen, dan banyak lagi. Ini yang saya coba tuliskan (dengan segala keterbatasan saya, mohon maaf. Tolong ditambahin dan dikoreksi ya kalo ada yang salah...)

Tentang kecerdasan

Sore hari, Februari 624 M (tahun ke2 setelah Rasul hijrah ke Madinah), Rasul dan pasukan kecilnya bergerak terus menapaki tanah pasir sahara yang tadi malam diguyur hujan rintik. Kukuh pijakan kaki mereka, sekukuh iman yang bersemayam dalam dada.

Sore itu, matahari hampir terbenam di ufuk barat. Pasukan Al Haq sudah mendahului kaum musyrikin mendatangi sumur Badr, untuk menguasai tempat tersebut. Mereka mengambil posisi paling dekat dengan sumber mata air pertama di lembah Badr dan berada di tempat tertinggi. Sebuah seni klasik dalam strategi berperang, siapa yang menguasai tempat tinggi akan menang.

Pasukan dibagi menjadi 2 kelompok, 1 kelompok Muhajirin dipimpin Ali bin Abi Thalib sang pemilik pedang bermata tiga. Satu kelompok lagi kelompok Anshar, panjinya berkibar-kibar dihembus angin gurun, diberikan kepada Sa’ad bin Muadz. Sayap kanan pasukan dipimpin Az Zubair bin Awwam, sayap kiri dipimpin Al Miqdad bin Amru. Mereka berdua menunggang kuda. Di tengahnya berkuda dengan gagah si tampan Mush’ab bin Umair al Quraisy al Abdari. Bendera putih panji kaum muslimin berkibar megah di tangannya. Ia menjadi komandan tertinggi pasukan kecil ini.

Badr adalah sebuah lembah yang memiliki empat mata air, menyisakan kilauan pendar cahaya ditempa sinar mentari. Keempat mata air berada pada posisi zig-zag dari utara ke selatan. Jarak antar sumur, ratusan meter kira-kira. Mereka saat ini berada di mata air paling belakang.

Seorang sahabat...Habab bin Al Mundzir setengah berlari menghampiri sang kekasih. Wajahnya menyiratkan sesuatu, dihiasi titik peluh. “Wahai Rasulullah, apakah dalam memilih tempat ini, Engkau menerima wahyu dari Allah sehingga tidak dapat diubah lagi, ataukah berdasarkan strategi peperangan ?” Rasulullah SAW menjawab, “Tempat ini kupilih berdasarkan pendapat dan strategi peperangan.”

“Wahai Rasulullah, tempat ini tidaklah strategis. Ajaklah pasukan pindah ke mata air yang terdekat dengan musuh (mata air keempat). Kita membuat pertahanan di sana dan menutup sumur-sumur yang ada di belakangnya, lalu kita buat kubangan dan kita isi dengan air hingga penuh. Dengan demikian, kita akan berperang dalam keadaan mempunyai persediaan air minum yang cukup, sementara musuh tidak akan memperoleh air minum.”

Sang panglima tersenyum, “Pendapatmu sungguh baik.” Rasul segera membawa pasukannya ke tempat air yang terdekat dengan musuh. Di tengah malam buta, pasukan Rasulullah telah sampai di mata air keempat. Cepat mereka bergerak, memperbesar mata air keempat dengan mengangkut air dari sumur ketiga. Tanah galiannya mereka jadikan kubu pertahanan, sementara sumur kedua dan pertama mereka tutup.

Sementara itu, nun di pinggir lembah Badr, di seberang sana. Pasukan Quraisy menghabiskan malam mereka dengan minum khamar untuk menghangatkan badan yang kedinginan diterpa angin gurun yang menusuk. Tarian dan nyanyian wanita menghibur mereka.

Nah...lalu bagaimana kira-kira lanjutan ceritanya....

Strategi ini, menjadi salah satu kunci kemenangan pasukan kecil Rasulullah, disamping tentu saja pembelaan dan pertolongan Allah.

Ketika pasukan Quraisy sampai di Lembah Badr...mereka seperti melihat harapan...Harapan dahaga mereka akan segera hilang. Apalagi tadi malam mereka usai menenggak khamar,hingga tenggorokan terasa panas, kehausan. Karena mata air terdekat dikuasai pasukan Rasulullah, mereka terpaksa memutar menuju mata air yang lain. Apa yang mereka dapat ? Pepesan kosong ! Mata air ketiga hanya menyisakan sedikit air yang langsung jadi rebutan liar orang-orang yang kehausan. Kasihan sekali.

Sebagian langsung berlarian panik menuju mata air yang lain. Kantong minuman masih kosong, sementara tenggorokan semakin kering. Ah, sia-sia ! Mata air sudah ditimbun. Setitik harapan lagi, masih ada satu mata air lagi....mereka kembali berlari. Tapi...nihil. Tak setetes air mereka dapatkan. Sumur telah pula ditimbun. Mereka gontai, lelah dan kehausan. Keringat mengucur deras, rasa haus semakin mencekik. Mental mereka melemah. Bertempur dalam kondisi haus menciutkan nyali. Mereka kalah sebelum peperangan dimulai...

Sebagian dari mereka memberanikan diri mengambil air di sumur keempat yang dikuasai pasukan Rasulullah. Hal itu dbiarkan Rasulullah. Beliau bersabda :”Biarkan mereka.” Semua orang yang mengambil air di mata air tersebut, kecuali Hakim bin Hizam, semuanya terbunuh dalam pertempuran tersebut.

Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari penggalan kisah Perang Badar ini ? Ada beberapa (ini versi saya...silahkan ditambahkan sendiri ya...)

1. Izinkan saya mengatakan, ini menggambarkan kecerdasan seorang sahabat dalam berstrategi. Ia jeli melihat dan mempertimbangkan bahwa SUMBER AIR adalah aset berharga, maka itu harus diamankan. Tanpa air, pasukan musuhpun akan lemah secara fisik dan mental dan ini menguntungkan. Menguasai keempat mata air sekaligus, tentu tidak realistis mengingat jumlah pasukan yang sedikit, sementara membiarkannya juga tidak menguntungkan. Maka jalan satu-satunya adalah, menguasai sebuah sumur sementara yang lain mereka tutup. Cerdas dan efektif !

2. Islam meletakkan posisi akal, ijtihad, dan apapun buah dari hasil akal pemikiran pada posisi yang paling nyaman. Akal tidak terkungkung pada otoritas dogma-dogma yang kaku atau secara liar menjelajah semesta tanpa berpegang dan tunduk pada kehendak sang Pemilik semesta. Itu, yang dilakukan Habab dan banyak sahabat yang lain. Mereka tanpa ragu berijtihad, mengemukakan pendapatnya di hadapan Rasul. Namun, tengoklah apa yang ditanyakan Habab sebelum ia menyampaikan usul. “Apakah ini wahyu atau hanya strategi perang ?” Jika wahyu, tentu ia akan taat, karena itu bersumber dari Allah yang Maha Tahu. Indah sekali...

3. Memberikan gambaran pada kita tentang akhlaq mulia Rasulullah. Kadang, kalo kita jadi pemimpin, kita suka sok kuasa – sok ngatur – susah nerima masukan. Tapi, Rasul tidak. Beliau dengan besar hati memperhatikan, menerima dan langsung melaksanakan usulan Habab, seorang sahabatnya yang bahkan hanya “anggota” pasukan biasa. Bukan orang yang diamanahi menjadi pemimpin regu, atau pemegang panji pasukan, apalagi panglima. Just ordinary people. Tapi apresiasi Rasul luar biasa, bahkan memujinya. Inilah akhlak seorang pemimpin besar.

Mungkin ini dulu yang terpikir oleh saya....Silahkan ditambahkan.

Kalo boleh saya sarankan untuk membaca buku-buku sejarah Islam atau menonton film-filmnya. Insya Allah banyak sekali pelajaran hidup yang bisa kita ambil.
copas from>> http://dannasan.multiply.com/journal/item/1

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More